Kelapa sawit merupakan minyak dari tanaman yang paling produktif di dunia. Pupuk-pupuk yang diberikan untuk tanaman kelapa sawit mengandung unsur natrium, fosfor, kalium, magnesium, dan boron. Sementara jenis-jenis pupuk yang digunakan meliputi urea, KCI, TSP, dan kiserit. Adapun pupuk tambahan yang dipakai untuk mendukung pertumbuhan kelapa sawit yaitu Borax atau Boron deficiency. Kelapa sawit membutuhkan boron yang relarief tinggi untuk mempertahankan pertumbuhan dan produksinya. Boron adalah salah satu dari sedikit mikronutrisi yang penting pada nutrisi minyak kelapa yang lainyya adalah C4 (Curpum).
Pentingnya Boron Bagi Produksi Kelapa Sawit
Dibandingkan dengan magnesium dan kalium, boron merupakan unsur mikro terpenting dalam kebutuhan hara kelapa sawit. Kelapa sawit dewasa mengakumulasi boron sampai dengan 0,5 kg/hektar pada biomassa tanah lapisan atas.
Terdapat empat bentuk boron di dalam tanah:
- Terikat pada batu dan mineral
- Terserap pada permukaan liat
- Bergabung dengan bahan organik
- Sebagai asam boraks tak terionisasi bebas (H₃BO₃) dan B(OH)₄ dalam larutan tanah
Proses penyerapan boron oleh tanaman sampai sekarang masih belum diketahui secara lengkap. Asam boraks yang tak terikat mungkin merupakan bentuk yang paling efektif, yang diangkut dalam larutan tanah oleh aliran massa dan/atau proses difusi. Penyerapan boron oleh tanaman adalah suatu proses pasif dimana pergerakan H₃BO₃ merupakan respon dari perpindahan konsentrasinya dalam xylem ke tempat yang kadar air paling banyak berkurang.
Boron berperan penting dalam pemanjangan akar, pembentukan karbohidrat dan dinding sel, mempengaruhi sintesa protein dan pengaturan sintesa asam nukleat.
Defisiensi boron merupakan masalah kekurangan hara mikro terbanyak dalam kelapa sawit. Kekurangan boron terjadi pada lapisan dimana B (boron) mudah sekali tercuci (curah hujan tinggi, tanah berpasir dan tanah gambut).
Gejala kekurangan Boron (B) yang khas dapat dikenali dengan daun keriting, daun tulang ikan, daun berkait dan daun kecil.
TANAMAN SAWIT YANG KEKURANGAN BORON
Untuk mengidentifikasi kekurangan boron pada kelapa sawit bisa dilihat dari kasat mata, dengan ciri–ciri sebagai berikut:
- Pertumbuhan jaringan–jaringan muda cacat
- Daun bentuknya menjadi rusak, berkerut, pecah dan berwarna gelap
- Daunnya memendek, berbelit, sangkut dan permukaannya tipis
- Tidak terbukanya beberapa daun yang masih muda pada tanaman yang kekurangan boron yang sudah parah
Gagalnya pertumbuhan pucuk tanaman dan ujung akar memanjang secara normal. Batang menjadi kaku. Daun berwarna keunguan, coklat dan kuning, menebal, keriting dan buah menjadi rapuh. Buah menjadi sedikit. Buahnya berkulit kasar dan keropos dengan tingkat kemasakan tidak merat, pada kondisi parah akan gagal berbuah.
Cara memperbaiki ketidakcukupan boron pada tanaman:
- Dengan cara memberikan boron yang mengandung pupuk
- Mengikutsertakan perawatan boron atau pemberian diet vitamin sebanyak 100–200 gram/pohon/ tahun, untuk menghindari bahaya kekurangan boron
Penerapan pada tanah
- Sodium borate yang dapat dilarutkan dengan air
- Pohon kelapa sawit muda (1–3 tahun) diberikan borak pentahydrate sebanyak 60–100 gram/tahun sekali perpohon
- Pohon kelapa sawit (di atas 3 tahun) diberikan borax sebanyak 100–200 gram/ setahun sekali perpohon
- Waktu penerapan pada awal musim hujan (April) dan bulan November
- Penyemprotan foliar
- Penempatan kalsium, boron (6:2) pada pohon kelapa sawit yang dirawat untuk menyediakan boron yang cukup untuk pohonnya tumbuh